
INFO CIKARANG – Ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terus menghantui buruh di berbagai sektor industri di Indonesia. Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pun berencana menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di seluruh Indonesia sebelum bulan Ramadan. Mereka mendesak pemerintah untuk segera melindungi buruh dari gelombang PHK yang semakin meluas.
Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI, Said Iqbal, mengungkapkan bahwa ribuan buruh telah terkena PHK di berbagai industri, khususnya di sektor elektronik, tekstil, garmen, dan sepatu. Salah satu contoh nyata adalah PHK bertahap terhadap hampir 1.000 buruh PT Sanken Indonesia hingga Juni 2025.
Tak hanya itu, PT Yamaha Music Indonesia yang berbasis di Cibitung juga telah memberhentikan 400 buruh di akhir 2024 dan 700 buruh lainnya di Jakarta, sehingga total ada 1.100 buruh yang terkena PHK. Alasan PHK ini disebut karena relokasi produksi ke Jepang dan China, yang bisa menjadi sinyal buruk bagi industri nasional.
Ancaman PHK juga menyasar sektor otomotif, khususnya industri pabrikan mobil truk dan dump truk. Impor besar-besaran dari China melalui skema completely knocked down (CKD) membuat perusahaan otomotif lokal seperti Toyota, Mitsubishi, Hino Motors, dan Isuzu mengalami tekanan besar. Jika kondisi ini terus berlanjut, ribuan pekerja di sektor ini juga berisiko kehilangan pekerjaan.
Said Iqbal menuntut Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menko Perekonomian untuk segera mengambil langkah konkret guna menyelamatkan industri nasional. Ia juga meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi kinerja para menteri tersebut.
Menurutnya, kebijakan impor yang tidak terkendali, termasuk Permendag Nomor 8 Tahun 2023, justru semakin melemahkan industri nasional. Jika tidak ada langkah strategis yang diambil, ratusan ribu buruh bisa terkena PHK dalam waktu dekat.
“Kami meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan liberalisasi impor yang justru akan mematikan industri nasional. Jika para menteri tidak mampu melindungi buruh, lebih baik mereka di-reshuffle sebelum terlambat,” tegas Said Iqbal.
Aksi Unjuk Rasa Sebelum Ramadan
Sebagai bentuk protes, Partai Buruh dan KSPI akan menggelar aksi besar-besaran di seluruh Indonesia. Mereka berharap aksi ini bisa mendorong pemerintah mengambil langkah serius dalam melindungi industri nasional dan mencegah PHK massal.
Apakah langkah ini akan membuahkan hasil? Ataukah gelombang PHK akan terus berlanjut? Kita tunggu langkah pemerintah selanjutnya!*