
INFO CIKARANG – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) terus berupaya menekan angka pengangguran yang saat ini mencapai 8,82% dari 1,6 juta angkatan kerja, atau sekitar 142 ribu orang.
Plt Kepala Disnaker Kabupaten Bekasi, Nur Hidayah Setyowati, menyatakan bahwa pihaknya tengah bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) guna memperoleh data lebih spesifik mengenai jumlah pencari kerja berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), baik dari warga lokal maupun pendatang.
“Dua tantangan utama yang kami hadapi adalah kurangnya keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri serta minimnya akses pencari kerja terhadap informasi lowongan yang valid,” ujarnya, Rabu (26/2/2026).
Untuk menjawab tantangan tersebut, Disnaker Kabupaten Bekasi telah menjalankan berbagai program pelatihan keterampilan dan kewirausahaan. Ke depannya, cakupan pelatihan ini akan diperluas dengan pendampingan lebih lanjut hingga peserta benar-benar siap masuk ke dunia kerja.
Selain itu, Disnaker juga mendorong kerja sama dengan berbagai perusahaan melalui nota kesepahaman (MoU), agar lulusan pelatihan yang telah mengantongi sertifikat kompetensi bisa langsung diserap oleh industri.
“Di tahun 2025, fokus utama kami adalah menyediakan pelatihan yang benar-benar relevan dengan kebutuhan industri, tanpa adanya pemangkasan anggaran,” tambahnya.
Salah satu kendala utama dalam penyerapan tenaga kerja adalah kurangnya transparansi informasi lowongan kerja. Meskipun Perpres 57 Tahun 2023 telah mewajibkan perusahaan melaporkan lowongan pekerjaan yang tersedia, implementasinya masih belum maksimal karena tidak ada sanksi bagi perusahaan yang tidak melaporkan lowongan tersebut.
Sebagai solusi, Disnaker berencana memberikan insentif berupa potongan retribusi Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) bagi perusahaan yang secara aktif melaporkan lowongan kerja dan memprioritaskan tenaga kerja lokal.
Tak hanya itu, Disnaker juga menyiapkan platform digital terpercaya guna menghindari praktik percaloan dalam perekrutan tenaga kerja. Aplikasi Sipkerja telah tersedia, namun saat ini jumlah lowongan yang masuk masih terbatas. Diharapkan, dengan adanya insentif untuk perusahaan, jumlah lowongan kerja di aplikasi tersebut dapat meningkat pesat.
Akses Lowongan Kerja Lebih Mudah di Kantor Kecamatan
Bagi masyarakat yang masih mencari pekerjaan secara langsung, Disnaker telah menyediakan layanan informasi lowongan kerja secara real-time di beberapa kantor kecamatan. Saat ini, layanan tersebut telah berjalan di Setu, Cikarang Pusat, Muaragembong, dan Tambun Selatan.
Targetnya, layanan ini akan diperluas ke seluruh kecamatan di Kabupaten Bekasi tahun ini.
“Dengan adanya layanan info loker di kantor kecamatan, kami berharap tingkat penyerapan tenaga kerja bisa meningkat. Setiap hari bisa diadakan job fair mini, sehingga pencari kerja dapat langsung melamar tanpa risiko tertipu calo,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah ini, Disnaker Kabupaten Bekasi optimistis dapat menekan angka pengangguran, serta membantu masyarakat mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan kebutuhan industri.*