Example 160x600
Example 160x600
Example 160x600

Kapolres Bekasi Bantah Tolak Laporan Penipuan di Polsek Cikarang, Korban Pilih Tunda Melapor

Seorang Perempuan Muda Berinisial S (25) Asal Kebumen Menjadi Korban Penipuan. /Foto: Istimewa

INFO CIKARANG – Kasus penipuan lowongan kerja kembali menghebohkan Kabupaten Bekasi. Kali ini, seorang perempuan muda berinisial S (25) asal Kebumen menjadi korban setelah menyetorkan uang sebesar Rp 4 juta dengan janji akan ditempatkan di sebuah pabrik. Namun, pekerjaan yang dijanjikan tak kunjung ada, membuatnya kebingungan dan cemas.

Tak tahu harus ke mana, S akhirnya mendatangi Markas Damkar (Makodamkar) Kabupaten Bekasi. Bukan untuk melaporkan kebakaran, melainkan mencurahkan isi hatinya sebagai korban penipuan.

Awal Mula Penipuan Lowongan Kerja

Menurut keterangan Hasto Adi dari Damkar Kabupaten Bekasi, S menyerahkan uang tersebut pada 4 Maret 2025 kepada sebuah yayasan pencari kerja. Setelah menyadari pekerjaan yang dijanjikan tak kunjung ada, S mulai mencari tahu lebih lanjut dan menemukan bahwa ia bukan satu-satunya korban—setidaknya ada tujuh orang lain yang mengalami nasib serupa.

S sebelumnya sempat mencoba melapor ke polisi, tetapi berkas yang kurang lengkap membuat laporannya belum bisa diproses. Karena merasa bingung, ia memilih datang ke Damkar untuk meminta bantuan sekaligus memperingatkan agar tidak ada korban lain yang tertipu.

Polisi Bantah Tolak Laporan, Korban Pilih Tunda Melapor

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, membantah adanya penolakan laporan dari korban. Menurutnya, S datang ke Polsek Cikarang Barat untuk berkonsultasi mengenai kasus yang dialaminya.

“Kami menerima kedatangan S dengan baik. Saat itu, anggota kami menanyakan apakah ia ingin langsung membuat laporan. Namun, S memilih menunda karena ingin mengajak korban lain melapor bersama-sama,” jelas Kombes Mustofa.

Ia menegaskan, tidak ada penolakan laporan seperti yang beredar. Bukti rekaman CCTV berdurasi enam menit menunjukkan bahwa S berdiskusi dengan petugas dan meninggalkan polsek dengan baik-baik.

Namun, yang menyedihkan, S mengungkapkan rasa takut untuk pulang karena merasa malu dengan kakaknya di Bekasi. Setelah dibujuk oleh petugas Damkar, ia akhirnya memberanikan diri pulang menggunakan angkot. Saat ini, S berada di Bandung dan berencana kembali ke polsek untuk melaporkan kasus tersebut setelah bertemu korban lain.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *