INFO CIKARANG – Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terus mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui penguatan kemitraan berkelanjutan serta didukung oleh program dan kebijakan afirmatif di tingkat daerah.
Komitmen ini disampaikan Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja saat menghadiri kegiatan sosialisasi perlindungan konsumen bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pameran produk dari peserta program Pengembangan Kapasitas Usaha Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar, yang berlangsung di Museum Gedung Juang Tambun Selatan pada Kamis (12/6/2025).
Dalam kegiatan tersebut, tercatat kehadiran lebih dari 500 pelaku UMKM dari wilayah Tambun Selatan, Tambun Utara, dan sekitarnya. Asep menyebut bahwa saat ini terdapat lebih dari 16.000 pelaku UMKM yang aktif di Kabupaten Bekasi, menunjukkan kontribusi signifikan sektor ini dalam mendorong perekonomian lokal.
Data dari PNM mencatat bahwa jumlah peserta aktif program PNM Mekaar di Kabupaten Bekasi telah mencapai 241.234 orang. Total perputaran dana dari program ini telah melampaui Rp1 triliun. Khusus di wilayah Tambun Selatan dan Tambun Utara, jumlah peserta tercatat sebanyak 29.579 orang dengan total perputaran dana mencapai Rp92 miliar.
Program ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas usaha pelaku UMKM, tetapi juga untuk memperluas jangkauan inklusi keuangan. Melalui pendekatan kemitraan dan pendampingan, diharapkan pelaku UMKM mampu mengembangkan bisnis yang mandiri, adaptif, dan berdaya saing dalam jangka panjang.
Pemerintah daerah juga berkomitmen memperluas akses perizinan serta pembiayaan yang ramah terhadap UMKM. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha disebut sebagai langkah penting dalam mewujudkan ekosistem UMKM unggul dan berkelanjutan di wilayah Kabupaten Bekasi.*