Progres Bendung Sungai Hulu-0 Capai 64 Persen, Diproyeksikan Aliri 7.000 Hektare Sawah di Bekasi Utara
- account_circle M. Nasrudin
- calendar_month Jum, 5 Des 2025
- comment 0 komentar

Pembangunan Bendung Sungai Hulu-0 (BSH-0) di aliran Kali Cikarang–Bekasi–Laut terus mencatat progres positif di lapangan.
CIKARANG INFO — Pembangunan Bendung Sungai Hulu-0 (BSH-0) di aliran Kali Cikarang–Bekasi–Laut terus menunjukkan perkembangan positif.
Meski sempat terkendala pasokan material, progres di lapangan kini sudah mencapai 64 persen, menandai kemajuan signifikan dari proyek strategis daerah tersebut.
Bendungan yang dilengkapi sembilan pintu air ini menjadi salah satu program penting Pemkab Bekasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Jika sudah beroperasi, BSH-0 diproyeksikan mampu mengaliri hingga 7.000 hektare sawah yang membentang dari Cikarang hingga Muaragembong—wilayah pertanian utama Kabupaten Bekasi bagian utara.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi, Agung Mulya, menjelaskan bahwa kapasitas bendung ini sangat besar dan dirancang untuk mendukung kebutuhan air pertanian secara berkelanjutan.
“Kalau bicara kapasitas ini bisa ribuan kubik. Karena kan di sini kan BSH 0 itu setelah fungsi utamanya itu adalah untuk mengairi pertanian kita ya. Jadi dari BSH 0 sampai dengan BHS 34 itu yang kurang lebih sekitar 7.000 hektare, mulai dari Cikarang sampai Muaragembong alirannya,” ujar Agung.
Selain mendukung irigasi, BSH-0 juga berfungsi mengurangi risiko banjir di wilayah tengah Kabupaten Bekasi.
Progres pembangunan yang kini menyentuh 64 persen mencakup pengerjaan badan bendung dan struktur standing wall di sisi utara maupun selatan.
Agung mengakui ada sedikit deviasi, namun hal tersebut masih dalam batas wajar dan dapat dikejar sesuai jadwal.
“Adapun 64 persen itu item pekerjaannya seperti kita lihat ini sudah masuk ke badan bendung, terus juga sama the standing wall sisi utara sama selatan. Memang ada deviasi sedikit ya. tapi itu bisa kita kejar dengan progres yang ada sekarang,” katanya.
BSH-0 menjadi bendungan ketiga di Kabupaten Bekasi, sekaligus yang pertama dibangun langsung oleh pemerintah daerah.
Dua bendungan lain berada di kawasan Kalimalang. Meski dibangun Pemkab Bekasi, nantinya fasilitas ini akan dihibahkan kepada BBWS Citarum untuk pengoperasian dan pemeliharaan.
“Jadi nantinya dihibahkan ke pusat, dalam hal ini BBWS yang akan mengoperasionalkan sekaligus pemeliharaannya. Karena memang ini juga berada di wilayah BBWS kan di atas sungai. Namun tentu manfaatnya untuk masyarakat Kabupaten Bekasi, untuk pertanian dan juga penanggulangan bencana,” tutur Agung.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, Eddy Sumarman, turut meninjau proyek BSH-0 sebagai bagian dari pendampingan hukum yang diberikan kejaksaan terhadap proyek strategis daerah.
Ia mengapresiasi progres pembangunan yang dinilai tetap berada di jalur yang benar.
“Perjalanan sampai saat ini sudah cukup baik, walaupun ada deviasi minus, tapi cukup signifikan, sangat kecil dan itu masih layak untuk kita bilang dapat berjalan sesuai on the track,” ujarnya.
Dengan pembangunan yang terus melaju, BSH-0 diharapkan menjadi infrastruktur penting untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian serta memperkuat sistem ketahanan pangan Kabupaten Bekasi.
- Penulis: M. Nasrudin


Saat ini belum ada komentar