5 Tahun Terabaikan! Warga Cikarang Selatan Masih Was-was Akibat Longsor
- account_circle Info Cikarang
- calendar_month Kam, 6 Feb 2025
- comment 0 komentar

Warga Cikarang Selatan Masih Was-was Akibat Longsor. /Foto: Istimewa
INFO CIKARANG- Warga Kampung Cicadas, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi masih hidup dalam ketakutan. Longsor yang terjadi sejak tahun 2020 tak kunjung ditangani dan malah semakin meluas.
Bencana ini bukan hanya sekadar merusak lingkungan, tetapi juga mengancam keselamatan warga. Bahkan, beberapa rumah sudah rubuh terbawa longsor, sementara rumah lainnya mengalami retakan parah.
Maskun (51), salah satu warga terdampak, mengaku sudah berulang kali didatangi pihak berwenang, mulai dari Bupati Bekasi hingga Ketua DPRD. Namun, hingga kini, tidak ada perbaikan yang dilakukan.
Dengan nada pasrah, Maskun menyatakan bahwa rumahnya sudah beberapa kali didatangi, lalu dilakukan pengecekan KTP, dan berbagai kunjungan lainnya, termasuk oleh Bupati serta Ketua DPRD, tetapi hingga kini tak kunjung dibereskan.
Ia bahkan menyebut bahwa kontrakan di sekitar rumahnya sudah rubuh akibat tanah yang terus bergerak.
Hal yang sama juga dirasakan Ayi (81), seorang nenek yang tinggal sendirian di rumahnya. Bagian dapur rumahnya sudah ambruk tergerus longsor, sementara lantai kamarnya terbelah hingga tiga meter.
“Dulu mah enggak pernah begini, aman-aman saja. Sekarang hujan terus, takut kalau rumah ikut longsor,” keluh Ayi.
Longsor terjadi di perbatasan perkampungan dengan kawasan industri di Cikarang Selatan. Perkampungan warga berada lebih tinggi dibandingkan kawasan industri, dengan sungai di tengahnya yang bermuara ke Kali Cikarang.
Pada 2020, longsor besar membuat tebing yang menahan permukiman amblas, menyebabkan tujuh rumah hanyut. Sayangnya, sejak saat itu, tidak ada perbaikan serius yang dilakukan, hingga kini longsor semakin meluas.
Camat Cikarang Selatan, Muhammad Said, menyatakan bahwa pihaknya sudah berulang kali mengupayakan solusi, tetapi belum ada hasil konkret.
Dia menyampaikan bahwa apabila anggarannya ada di kecamatan maka sudah pasti akan langsung diperbaiki. Namun, yang menjadi masalah ialah lahan yang longsor bukan milik pemerintah tapi kawasan industri.
Hasil kajian menunjukkan bahwa solusi terbaik adalah membangun turap penahan air. Namun, karena status lahannya milik swasta, pemerintah tidak bisa sembarangan melakukan pembangunan.
Seharusnya, dia menambahkan, lahan tersebut dihibahkan lebih dulu ke pemerintah agar dapat ditangani atau pihak kawasan industri yang turun tangan. Dia pun berharap dewan dan pimpinan daerah bisa memberikan solusi konkret.
Kapan Ada Solusi? Warga Berharap Ada Tindakan Nyata
Selama lima tahun terakhir, warga hanya bisa berharap ada perbaikan. Namun, dengan hujan yang terus mengguyur wilayah Bekasi, tanah semakin labil dan longsor semakin parah.
Warga Kampung Cicadas berharap agar pemerintah daerah maupun pihak kawasan industri segera mengambil langkah serius sebelum lebih banyak rumah hancur dan korban berjatuhan.*
- Penulis: Info Cikarang

Saat ini belum ada komentar