Pagar Laut Senilai Ratusan Miliar di Bekasi Picu Perdebatan, Ini Penjelasan Pemprov Jabar
- account_circle Info Cikarang
- calendar_month Kam, 16 Jan 2025
- comment 0 komentar

Pagar Laut Senilai Ratusan Miliar di Bekasi Picu Perdebatan. Foto: Istimewa
INFO CIKARANG – Polemik seputar pagar laut di perairan utara Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bekasi makin ramai dibicarakan. Struktur yang awalnya berupa pagar bambu ini membentang sepanjang 30,16 km di Tangerang dan 8 km di Bekasi. Namun, siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas proyek ini?
Di Gedung DPR, anggota DPD asal Banten, Ali Alwi, menyebut pemasangan pagar laut ini mencerminkan keserakahan. “Awalnya cuma pagar bambu, nanti lihat saja, bisa jadi pagar beton,” ujar Ali dengan nada sinis, Selasa (14/1/2025). Menariknya, Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Tangerang mengklaim bahwa pagar tersebut dibangun swadaya oleh masyarakat setempat. Namun, pihak pengembang kawasan Pantai Indah Kosambi (PIK) 2 justru membantah keterlibatan mereka.
Tak hanya di Tangerang, fenomena serupa juga ditemukan di perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Kabupaten Bekasi. Pemprov Jawa Barat akhirnya mengungkap fakta menarik: pagar bambu ini adalah bagian dari proyek dua perusahaan besar, PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN).
Menurut Ahman Kurniawan, Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem, proyek ini bertujuan membangun alur pelabuhan sepanjang 5 kilometer dengan investasi senilai Rp200 miliar dari PT TRPN.
“Proyek ini akan mempermudah aktivitas kapal nelayan untuk bongkar muat hasil tangkapan di PPI Paljaya yang luasnya mencapai 7,4 hektare,” ujar Ahman.
Masalah Kepemilikan Lahan Laut
Meskipun proyek ini menjanjikan manfaat bagi industri perikanan, banyak pihak menyoroti bagaimana perairan utara Bekasi sudah banyak dikuasai oleh individu maupun perusahaan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, apakah pembangunan ini benar-benar mendukung masyarakat pesisir atau malah menjadi monopoli pihak tertentu.*
- Penulis: Info Cikarang

Saat ini belum ada komentar