Bukan Hanya Cuaca Ekstrem, Ini Penyebab Banjir Bekasi Menurut Greenpeace
- account_circle Info Cikarang
- calendar_month Jum, 7 Mar 2025
- comment 0 komentar

Penyebab Banjir Bekasi Menurut Greenpeace. /Foto: Istimewa
INFO CIKARANG – Banjir yang melanda Bekasi beberapa waktu lalu benar-benar meninggalkan duka mendalam. Ribuan warga terdampak, dan kini berbagai pihak mengungkapkan penyebab utama dari musibah ini. Salah satunya adalah Greenpeace Indonesia, yang menyoroti alih fungsi lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bekasi sebagai faktor utama memburuknya banjir.
Menurut data Kementerian Kehutanan, area terbangun di DAS Kali Bekasi mencapai 42 persen dari total luasnya pada 2022. Padahal, di tahun 1990, jumlahnya hanya sekitar 5,1 persen. Itu artinya, dalam tiga dekade terakhir, pembangunan di kawasan ini melonjak hingga 36 persen!
Akibatnya? Kemampuan tanah menyerap air semakin berkurang, sehingga saat hujan deras turun, air langsung melimpas ke sungai dan menyebabkan banjir besar. Sapta Ananda Proklamasi, Senior Data Strategist Greenpeace Indonesia, menjelaskan bahwa sungai tak mampu menampung air yang berlebih, sehingga meluap ke daerah permukiman di Bekasi yang berada di lokasi lebih rendah.
Lahan Hutan Menyusut Drastis
Dulu, kawasan DAS Kali Bekasi memiliki hutan yang luas, yang berperan sebagai penyerap air hujan alami. Namun, sekarang lahan hutan yang tersisa hanya sekitar 1.700 hektare, atau kurang dari 2 persen dari total wilayah DAS.
Greenpeace: Pemerintah Harus Lebih Sigap!
Juru Kampanye Sosial dan Ekonomi Greenpeace Indonesia, Jeanny Sirait, menegaskan bahwa pemerintah harus lebih tegas dalam membatasi izin pembangunan yang tak sesuai aturan. Selain itu, pemerintah daerah juga didorong untuk lebih sigap dalam menanggapi peringatan cuaca dari BMKG, agar bisa melakukan langkah mitigasi lebih awal.
Banjir kali ini merendam 20 titik di tujuh kecamatan di Kota Bekasi, dan juga meluas ke Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang. Karena itu, pemerintah pusat dan daerah di Jabodetabek diminta lebih serius dalam menangani dampak krisis iklim, yang membuat cuaca ekstrem semakin sering terjadi.
Solusi untuk Bekasi yang Lebih Tahan Banjir
Greenpeace merekomendasikan beberapa solusi yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi banjir, antara lain:
1. Mengelola DAS secara terpadu
2. Merestorasi hutan di hulu sungai
3. Membangun lebih banyak sumur resapan dan biopori
4. Memperluas ruang terbuka hijau untuk menyerap air hujan
5. Membatasi izin usaha yang merusak lingkungan
6. Mengendalikan alih fungsi lahan agar sesuai dengan daya dukung lingkungan
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Bekasi bisa lebih siap menghadapi perubahan iklim dan mencegah banjir parah di masa depan.*
- Penulis: Info Cikarang

Saat ini belum ada komentar