INFO CIKARANG – Kerap berulang, masalah banjir yang terjadi di kawasan Jalan Pantura Cikarang, Kabupaten Bekasi, sekali lagi menuai sorotan publik. Pasalnya, kemacetan panjang dan terganggunya aktivitas warga serta pengguna jalan terjadi akibat kembali terendamnya jalur utama lintas provinsi tersebut.
Kondisi ini mendorong warga sekitar untuk menyuarakan keluhan secara terbuka kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sejumlah warga membentangkan spanduk berisi permintaan solusi terhadap banjir yang disebut-sebut sudah terjadi sejak tahun 2014.
Salah satu tulisan yang mencuri perhatian di pinggir jalan adalah:
“Banjir 2014 – sekarang, mohon solusi KDM”, yang ditujukan langsung kepada Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, yang dikenal masyarakat dengan sapaan Kang Dedi Mulyadi (KDM).
Warga menilai, banjir yang terjadi setiap musim hujan ini telah mengganggu mobilitas harian, menghambat distribusi logistik, serta merusak infrastruktur dan tempat tinggal mereka. Bukan hanya itu, genangan air di jalan nasional seperti Pantura juga berdampak pada sektor ekonomi lokal.
“Kalau tidak ada solusi nyata, kami akan terus menjadi korban banjir tiap tahun. Padahal ini jalur penting lintas provinsi,” kata salah satu warga.
Masyarakat berharap pemerintah provinsi segera melakukan tindakan konkret, seperti normalisasi sungai, pembangunan saluran air yang memadai, hingga pemetaan ulang kawasan rawan banjir.
Masalah banjir Pantura Cikarang menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur tak cukup hanya difokuskan pada pelebaran jalan, melainkan juga pada sistem drainase yang efisien dan berkelanjutan.
Warga pun menanti langkah nyata dari Gubernur Jawa Barat agar kondisi ini tak terus berulang dan menjadi bencana tahunan yang menghambat kehidupan masyarakat.*
