INFO CIKARANG– Nelayan Muaragembong dihebohkan dengan penemuan seekor hiu paus mati di perairan Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Selasa (30/9/2025) pagi. Hiu bercorak tutul itu tersangkut jaring nelayan yang hendak menangkap ikan.
Sekretaris Desa Pantai Bahagia, Ahmad Qurtubi, mengatakan hiu tersebut ditemukan saat nelayan pulang dari melaut. Dalam perjalanan, jaring mereka tersangkut sesuatu yang berat. Setelah ditarik bersama-sama, ternyata yang terjebak adalah seekor hiu paus.
“Saat coba dibenerin, ternyata berat. Ditarik ramai-ramai, ternyata itu hiu tutul. Ya kaget ada ikan besar tiba-tiba nyangkut, posisinya memang sudah mati,” ujar Qurtubi.
Hiu dengan nama latin Rhinocodon typus itu memiliki panjang sekitar lima hingga enam meter dan diperkirakan berbobot satu ton. Lokasi penemuan berada beberapa kilometer dari daratan atau sekitar setengah jam perjalanan laut. Separuh tubuh hiu terlihat mengambang di perairan dangkal dengan kedalaman 2-3 meter.
Setelah dievakuasi ke pantai, nelayan memastikan kondisi hiu sudah mati. “Kami cek apakah ada luka atau apa, ternyata enggak, bersih saja badannya. Terus keliatan masih seger, kemungkinan belum lama matinya,” tambah Qurtubi.
Sebelum ditemukan mati, sejumlah nelayan sempat melihat hiu tersebut berenang lemas di sekitar pantai. “Katanya pergerakannya kayak yang sekarat. Bisa jadi itu akhirnya ditemukan mati,” kata Qurtubi.
Ini merupakan kali kedua penemuan hiu paus di Muaragembong setelah peristiwa serupa pada 2022. Menurut Qurtubi, perairan utara Bekasi memang kerap dilintasi ikan-ikan besar yang sedang bermigrasi. Namun, ada kemungkinan hiu ini tertinggal atau tidak sanggup melanjutkan perjalanannya.
Terkait penyebab kematian, Qurtubi menduga beberapa faktor, mulai dari jeratan jaring, baling-baling kapal besar, hingga pencemaran laut. “Kalau dari indikasi kami, agak susah kalau kena jaring karena ini ikan besar dan badannya enggak ada luka. Bisa jadi juga karena kondisi lingkungan, pencemaran memang ada. Tapi perlu diteliti kembali penyebab sebenarnya,” jelasnya.
Pascaevakuasi, warga sepakat akan mengubur hiu paus tersebut. “Enggak akan dipotong atau dikonsumsi karena warga sini mah sudah kenyang kalau sama ikan, jadi dikubur saja,” pungkas Qurtubi.*