Example 160x600
Example 160x600

Kasus Ojol Tewas Terlindas Rantis di Jakarta,  Ketua Fraksi PDIP Kabupaten Bekasi Puji Respons Cepat Kapolri

INFO CIKARANG – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno, menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya seorang pengemudi ojek online (ojol) dalam insiden tragis yang melibatkan kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.

“Atas nama pribadi dan Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, saya menyampaikan duka mendalam kepada keluarga almarhum. Rasa duka ini juga saya tujukan untuk seluruh rekan pengemudi ojol di seluruh Indonesia. Satu nyawa begitu berharga. Ke depan, mari kita sama-sama menjaga agar tidak ada lagi korban dalam aksi unjuk rasa maupun penanganan situasi keamanan lainnya,” ujar Nyumarno.

Nyumarno juga mengapresiasi langkah cepat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang langsung merespons insiden tersebut dengan mendatangi keluarga korban dan memerintahkan Divisi Propam Polri untuk mengusut kasus ini secara transparan.

“Kami menghargai sikap cepat dan terbuka Kapolri. Itu menunjukkan komitmen serius dalam menjaga kepercayaan publik dan memberikan keadilan bagi korban. Kami mendukung penuh agar kasus ini diusut tuntas, dan aparat yang terbukti bersalah diberikan sanksi tegas,” tegasnya.

Selain menyampaikan duka, Nyumarno mengimbau seluruh pihak, baik aparat maupun massa pendemo, untuk tetap menahan diri agar situasi tidak semakin memanas.

“Semua pihak harus menahan diri. Aspirasi yang disampaikan pengemudi ojol maupun masyarakat lainnya harus didengar dan diperhatikan pemerintah. Kejadian ini tidak boleh memutus harapan kita terhadap keadilan. Mari kawal proses ini secara damai,” ujarnya.

Lebih lanjut, politisi senior Kabupaten Bekasi itu juga meminta negara hadir untuk menjamin kehidupan keluarga korban.

“Karena almarhum adalah tulang punggung keluarga, negara sebaiknya menggantikan perannya untuk mencukupi kebutuhan keluarga korban,” katanya.

Menutup pernyataannya, Nyumarno berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

“Penyampaian aspirasi rakyat tidak perlu ditangani dengan kendaraan taktis atau kendaraan baja. Keamanan dan ketertiban bisa dijaga dengan cara yang lebih efektif dan humanis. Jangan sampai ada pepatah yang terulang: rakyat ditindas, rakyat pula yang dilindas,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *