
INFO CIKARANG – Ratusan remaja yang melakukan konvoi dengan petasan dan flare di Alun-Alun Kota Bekasi hingga Jalan Ahmad Yani dibubarkan oleh Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota, Minggu (30/3/2025) malam.
Aksi konvoi ini menjadi perhatian masyarakat, karena selain mengganggu lalu lintas, suara petasan dan asap flare juga membuat warga merasa tidak nyaman.
Menerima laporan dari masyarakat, Ipda Fathhul Nasrudin langsung mengerahkan Tim-2 Patroli Perintis Presisi untuk menindaklanjuti aduan tersebut.
“Kami menerima laporan adanya konvoi ratusan remaja yang membawa petasan dan flare. Diperkirakan jumlahnya mencapai 500 orang,” ujar Fathhul Nasrudin.
Tim kepolisian kemudian membubarkan massa dan mengimbau mereka untuk kembali ke rumah masing-masing guna menghindari potensi gangguan keamanan.
Tak Hanya di Alun-Alun, Konvoi Juga Terjadi di Pondok Ungu
Tak berselang lama, kejadian serupa juga terjadi di Pondok Ungu, Bekasi. Puluhan remaja berjalan kaki sambil menyalakan petasan dan flare, yang lagi-lagi mengganggu kenyamanan warga.
Banyak masyarakat yang mengeluhkan aksi tersebut karena dianggap mengganggu ketertiban dan berpotensi membahayakan.
Konvoi Remaja, Tren Baru yang Meresahkan?
Aksi konvoi remaja seperti ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, kegiatan serupa juga pernah dilaporkan di berbagai daerah, terutama menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Banyak yang menganggap aksi ini sebagai bentuk perayaan, namun tidak sedikit yang merasa terganggu. Selain berisik dan berpotensi menimbulkan keributan, penggunaan flare dan petasan juga bisa berbahaya jika tidak digunakan dengan benar.
Polisi mengimbau para orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka, agar tidak ikut dalam aksi yang bisa berujung pada tindakan hukum ini.*