
INFO CIKARANG– Kasus dugaan pungutan liar (Pungli) di SMAN 2 Cibitung terus bergulir. Para siswa dan orang tua kini semakin bersemangat membongkar praktik ini setelah mendapat dukungan dari pihak kepolisian. Aktivis Ronald Sinaga, melalui akun Instagramnya, membagikan momen pertemuannya dengan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Komandan Sang Ngurah Wiratama. Dalam pertemuan tersebut, Kanit Polres dan Kanit Polsek juga turut hadir mendukung langkah ini.
Menurut Ronald, banyak orang tua mengeluhkan beratnya pungutan berkedok sumbangan untuk kegiatan studi kampus yang mencapai hingga Rp2,5 juta per siswa. Salah satu komentar dari orang tua, “Kita kan susah cari uang,” menggambarkan betapa besarnya beban ini bagi mereka.
Dugaan Modus Pungli di Sekolah
Modus pungli ini diduga dilakukan secara sistematis dengan memanfaatkan kewajiban siswa mengikuti program tertentu. Para siswa diminta membayar biaya besar untuk kegiatan yang seharusnya bersifat opsional. Transparansi terkait alokasi dana tersebut juga dipertanyakan.
Langkah Penegakan Hukum
Pihak Polres Metro Bekasi telah menyatakan komitmen untuk menyelidiki kasus ini secara mendalam. Keberanian siswa dan orang tua untuk melaporkan masalah ini menjadi langkah penting dalam mengungkap kebenaran.
Dukungan dan Harapan
Dengan adanya dukungan dari aktivis, aparat kepolisian, dan media, diharapkan kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi sekolah lain agar lebih transparan dan tidak memberatkan siswa serta orang tua.*