Kementan Tegaskan Banjir Sumatera Tak Ada Hubungannya dengan Cetak Sawah
- account_circle M. Nasrudin
- calendar_month Sab, 6 Des 2025
- comment 0 komentar

Wamen Pertanian Sudaryono pastikan banjir dan longsor di Sumatera bukan karena cetak sawah.
INFO CIKARANG – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menegaskan bahwa banjir dan tanah longsor di Sumatra bukan akibat cetak sawah.
Menurutnya, sawah biasanya dibuat di dataran rendah dengan akses air yang melimpah, bukan di pegunungan atau hutan.
“Yang kita cetak di sawah itu daerah yang ada airnya. Kan nggak mungkin bikin sawah di gunung yang kering. Fokusnya memang untuk padi dan jagung yang butuh air. Jadi berdasarkan data, banjir Sumatra bukan karena cetak sawah,” jelas Sudaryono dalam keterangannya dikutip Sabtu, (6/12/2025).
Sepanjang 2024, Kementerian Pertanian mencetak sekitar 225 ribu hektare sawah, dengan wilayah terbesar di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, dan Papua Selatan.
Di Sumatra sendiri, tercatat 30 ribu hektare lahan terdampak banjir, namun hanya sekitar 4.500 hektare sawah yang benar-benar gagal panen.
Sudaryono menambahkan, lahan terdampak belum tentu puso atau gagal panen. Banyak yang terdampak karena akses infrastruktur seperti jembatan atau jalan rusak, sehingga aktivitas pertanian terhambat.
Meski angka puso terlihat besar, dampaknya terhadap produktivitas nasional dinilai masih terkendali.
Dengan total luas sawah Indonesia mencapai 7,3 juta hektare, kerusakan ini masih tergolong kecil dan bisa ditangani.
“Apakah besar? Ya besar. Tapi dibanding total sawah kita yang 7,3 juta hektare, ini masih kecil,” kata Sudaryono.
- Penulis: M. Nasrudin


Saat ini belum ada komentar