INFO CIKARANG – Ketua Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan Andalan Nahdliyin Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PERAN UMKM), Endy Lesmana, menyatakan dukungan penuhnya terhadap program pemerintah yang mendorong pelaku UMKM naik kelas. Ia menegaskan, organisasinya siap menjalankan kebijakan tersebut secara terstruktur dan menyeluruh.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara Silaturahmi Halal bi Halal Nasional dan Pengukuhan DPP PERAN UMKM Indonesia, yang digelar di Jakarta pada Rabu (23/4/2025). Endy menyebutkan bahwa PERAN UMKM akan segera memfasilitasi para pelaku usaha kecil yang berada di bawah naungannya.
Saat ini, PERAN UMKM telah memiliki jaringan perwakilan yang aktif di lebih dari 54 kota dan 24 provinsi di seluruh Indonesia. Jaringan inilah yang menurut Endy menjadi kekuatan utama dalam mendukung percepatan pelaksanaan program-program pemberdayaan UMKM dari pemerintah.
“Segera kami mewadahi para pelaku usaha ini, karena mereka tersebar di seluruh Indonesia. Kami punya cabang perwakilan di banyak daerah, baik tingkat kota maupun provinsi,” ujar Endy.
Ia juga menegaskan, jaringan yang luas akan memudahkan mobilisasi pelaku usaha untuk mengikuti program pembinaan secara cepat dan terarah. Harapannya, UMKM Indonesia bisa tumbuh menjadi kekuatan ekonomi yang tak hanya kokoh secara nasional, tetapi juga kompetitif secara global.
Sementara itu, pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) meluncurkan program sertifikasi halal gratis Sehati untuk mendukung 1 juta pelaku UMKM pada tahun 2025. Target pemerintah adalah mengangkat 3,5 juta UMKM ke level berikutnya.
Wakil Kepala BPJPH, Afrian Sanur, menjelaskan bahwa biaya satu sertifikasi halal berkisar Rp230.000. Meski relatif terjangkau, jumlah tersebut masih dianggap cukup membebani bagi sebagian pelaku usaha. Oleh karena itu, skema pembiayaan mandiri juga disiapkan, misalnya melalui kolaborasi dengan perusahaan besar seperti Indofood atau Bogasari dalam bentuk CSR.
Endy Lesmana menyambut positif program ini dan menegaskan bahwa PERAN UMKM siap berkolaborasi untuk memastikan pelaku usaha kecil mendapatkan manfaat maksimal dari berbagai program peningkatan kapasitas yang ada.
Dia menyampaikan bahwa dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan organisasi seperti pihaknya, maka UMKM Indonesia bisa menjadi penggerak utama ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045.*