Bekasi,– Kekeringan yang melanda Kabupaten Bekasi semakin mengkhawatirkan. Ribuan hektar lahan pertanian di tujuh kecamatan kini terancam gagal panen akibat minimnya pasokan air. Menanggapi situasi darurat ini, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menurunkan Tim Kaji Cepat Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk melakukan asesmen dan mencari solusi.
Tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pertanian, Dinas Cipta Karya, dan sejumlah dinas terkait lainnya, telah melakukan peninjauan langsung ke beberapa kecamatan yang paling parah terdampak, seperti Karangbahagia, Sukawangi, Cabangbungin, dan Muaragembong.
“Hasil kajian sementara menunjukkan bahwa ribuan hektar lahan pertanian di wilayah tersebut mengalami kekeringan cukup parah. Petani sangat kesulitan mendapatkan air untuk mengairi tanaman mereka,” ungkap Ahmad Erlangga, perwakilan Tim Kaji Cepat dari BPBD Kabupaten Bekasi.
Di Kecamatan Karangbahagia misalnya, dari delapan desa yang ada, hanya satu desa yang tidak terdampak kekeringan. Sebanyak 492,5 hektar lahan pertanian di kecamatan ini mengalami kekeringan, dengan Desa Karangbahagia menjadi yang paling parah.
Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Sukawangi. Meskipun luas lahan pertanian di kecamatan ini cukup besar, yakni 4.803 hektar, namun sebagian besar lahan yang telah ditanami mengalami kekeringan.
Upaya Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Bekasi telah berkomitmen untuk membantu para petani yang terdampak kekeringan. Selain menurunkan Tim Kaji Cepat, pemerintah juga tengah mempersiapkan sejumlah langkah strategis
Imbauan Kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik. Pemerintah akan terus memantau perkembangan situasi dan melakukan upaya terbaik untuk mengatasi masalah kekeringan ini. Masyarakat juga diharapkan dapat menghemat penggunaan air dan melaporkan jika menemukan adanya sumber air yang mengering.(Muhamad Akbar Riyadi)