
INFO CIKARANG– Ribuan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bekasi Melawan (BBM) menggelar aksi besar-besaran di depan kantor Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi pada 13 Desember 2024. Mereka mendobrak pagar utama sebagai bentuk kekecewaan terhadap lambannya pembahasan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK) 2025 oleh Dewan Pengupahan.
Kronologi Aksi: Dari Konvoi hingga Mendobrak Pagar
Aksi dimulai dengan konvoi massa buruh sejak pagi hari, yang kemudian tiba di kantor Disnaker sekitar pukul 13.00 WIB. Dengan membawa spanduk dan bendera organisasi, ribuan buruh berkumpul di halaman kantor untuk menyuarakan tuntutan mereka. Ketegangan meningkat ketika pihak Disnaker dinilai lambat merespons aspirasi para buruh, sehingga massa memutuskan mendobrak gerbang sebagai bentuk protes.
Salah satu orator dari atas mobil komando menyampaikan kekecewaan terhadap proses pembahasan UMSK yang berlarut-larut. “Kami hanya meminta keadilan untuk pekerja sektor unggulan di Kabupaten Bekasi,” tegasnya.
Meski berhasil masuk ke halaman kantor, aksi tetap terkendali karena koordinator lapangan segera meminta peserta menjaga ketertiban. Massa terus menuntut agar hasil rapat Dewan Pengupahan memihak kepada kesejahteraan buruh.
UMSK: Isu Penting bagi Buruh Bekasi
Pembahasan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK) 2025 menjadi perhatian utama karena sektor unggulan di Kabupaten Bekasi sangat bergantung pada keputusan ini. Sebelumnya, Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2025 telah disetujui, namun pembahasan UMSK dianggap lebih kompleks karena menyangkut pekerja di sektor strategis yang memerlukan upah lebih tinggi.
UMSK memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan buruh, terutama dalam memenuhi kebutuhan hidup layak. Oleh karena itu, Aliansi Buruh Bekasi Melawan menuntut agar pemerintah dan perwakilan pengusaha segera mencapai keputusan yang adil.
Situasi Terkendali, Polisi Jaga Keamanan
Meski pagar utama didobrak, aksi berlangsung tanpa bentrokan serius. Aparat keamanan yang berjaga di lokasi memastikan situasi tetap kondusif. Hingga sekitar jam empat sore, ribuan buruh masih bertahan di halaman kantor untuk memastikan hasil rapat berpihak kepada mereka.
Kesimpulan: Seruan untuk Keadilan bagi Buruh
Aksi ini menunjukkan betapa pentingnya pembahasan UMSK bagi buruh di Kabupaten Bekasi. Aliansi BBM menegaskan bahwa perjuangan mereka bukan hanya untuk kesejahteraan pekerja, tetapi juga untuk memastikan sektor unggulan di Bekasi dapat bertahan dengan dukungan upah yang layak.*