Bekasi Berdampak Gelar Forum Bekasi Muda, Dorong Persatuan, Inklusi, dan Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Bekasi
- account_circle Info Cikarang
- calendar_month Ming, 16 Nov 2025
- comment 0 komentar
INFO CIKARANG – Bekasi Berdampak menyelenggarakan Forum Bekasi Muda bertema “Menata Ulang Arah: Meneguhkan Persatuan, Kolaborasi, dan Representasi untuk Kabupaten Bekasi yang Berdampak.” Forum ini menjadi ruang dialog strategis untuk mendorong partisipasi orang muda dan masyarakat dalam isu-isu penting seperti lingkungan hidup, ketenagakerjaan, inklusi sosial, serta pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bekasi.
Kegiatan menghadirkan empat narasumber lintas sektor:
-
H. Jalal Abdul Nasir, Anggota DPR RI Komisi XII,
-
Anton Muhamad Maulana, Tokoh Muda Desa Lenggahsari,
-
Nining Elitos, Aktivis Buruh Perempuan,
-
Muhammad Iqbal, Aktivis Penyandang Disabilitas.
Forum ini dipandu oleh Satria Hari Pratomo, Founder Bekasi Berdampak sekaligus Ketua BEM President University 2024.
Dalam pemaparannya, H. Jalal Abdul Nasir menekankan urgensi pembahasan dua RUU yang masuk Prolegnas, yakni RUU Energi Baru dan Terbarukan serta RUU Perubahan Iklim. Menurutnya, sinkronisasi kedua regulasi sangat penting untuk memastikan transisi energi yang berkelanjutan tanpa menghambat industrialisasi dan penciptaan lapangan kerja di Kabupaten Bekasi.
Aktivis buruh perempuan Nining Elitos mengungkapkan bahwa pekerja—terutama perempuan—masih menghadapi berbagai tantangan, seperti ketimpangan upah, perlindungan kerja, dan beban ganda domestik. Ia menegaskan perlunya implementasi kebijakan ketenagakerjaan yang lebih berpihak kepada buruh, khususnya setelah berlakunya UU Cipta Kerja.
Sementara itu, Anton Muhamad Maulana menyoroti kesenjangan pembangunan antara kawasan industri dan desa-desa di sekitarnya. Ia menegaskan bahwa masyarakat desa harus dilibatkan secara aktif dalam perencanaan pembangunan agar potensi pemuda desa dapat berkembang, terutama dalam inovasi lingkungan hidup dan penguatan ekonomi lokal.
Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Iqbal memberikan perspektif mengenai pentingnya aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Ia menyampaikan bahwa fasilitas publik, transportasi, dan dunia kerja masih belum sepenuhnya ramah disabilitas. Iqbal menekankan bahwa prinsip inklusi harus diterapkan secara menyeluruh dalam proses pembangunan daerah, bukan hanya sebagai formalitas, serta mendorong agar ruang kolaborasi dan peluang kerja mandiri semakin diperluas.
Melalui Forum Bekasi Muda, Bekasi Berdampak menegaskan komitmennya untuk menjadi ruang kolaborasi, riset, dan advokasi bagi pemuda Kabupaten Bekasi. Forum ini diharapkan menjadi wadah lahirnya gagasan-gagasan baru, memperkuat jejaring lintas sektor, serta mendorong pembangunan yang mengedepankan persatuan, inklusi, dan keberlanjutan.*
- Penulis: Info Cikarang



Saat ini belum ada komentar