Example 160x600
Example 160x600
Example 160x600

Bikin Geger! Pria Asal Blendung Kedapatan Mengaku TNI, Ternyata Security

Pria Asal Blendung Kedapatan Mengaku TNI. /Foto: Istimewa

INFO CIKARANG – Sebuah video viral baru-baru ini menunjukkan seorang pria asal Kampung Blendung yang mengaku sebagai anggota TNI. Namun, klaim tersebut ternyata palsu! Pria itu sebenarnya hanya seorang security perumahan di daerah Karawang.

Peristiwa ini terjadi di wilayah 06/04 Karawang dan berhasil menarik perhatian banyak orang setelah videonya beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat pria yang mengenakan perlengkapan seperti tentara sedang berdiri, sementara perekam video mengungkap identitas aslinya.

“Ini warga Blendung, nih. GM Perumahan Grand Mutiara, si Ana S, sekuriti mengaku tentara,” ujar seseorang di video itu.

Tidak hanya itu, perekam juga menyoroti penampilan pria tersebut yang dianggap berlebihan.

“Sekuriti mengaku tentara, perlengkapannya udah kayak Rambo mau perang aja, nih,” tambahnya dengan nada sindiran.

Pria yang diketahui bekerja sebagai security di Perumahan Surya Cipta ini sempat mengaku-ngaku sebagai tentara aktif di daerah Karawang, Klari. Pengakuan tersebut menimbulkan kegaduhan hingga akhirnya warga setempat memutuskan untuk mengamankannya.

Aksi ini tentu mengundang banyak komentar dari netizen. Beberapa merasa geram dengan tindakan pria tersebut, sementara yang lain menjadikan peristiwa ini bahan candaan.

Hati-Hati Mengaku-ngaku!

Mengaku sebagai anggota TNI tanpa dasar yang sah adalah tindakan yang tidak hanya merugikan orang lain tetapi juga bisa memiliki konsekuensi hukum. Tindakan seperti ini dapat merusak citra aparat negara yang sesungguhnya memiliki tugas dan tanggung jawab besar untuk melindungi masyarakat.

Bagi siapa pun, berhati-hatilah dalam membuat klaim yang tidak benar. Kejujuran tetap menjadi hal yang paling penting, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.

Kasus ini menjadi pengingat agar masyarakat selalu waspada terhadap klaim palsu dan tidak mudah percaya tanpa verifikasi lebih lanjut. Bagi aparat keamanan, langkah tegas juga diperlukan untuk mencegah tindakan serupa terulang kembali.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *