INFO CIKARANG – Momentum Idul Adha tak hanya menghidupkan pasar hewan kurban, tetapi juga membuka peluang cuan besar di sektor lain yang jarang dilirik: kulit hewan kurban. Di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, aktivitas pengepulan kulit sapi, kambing, dan domba mengalami lonjakan drastis setiap kali hari raya kurban tiba.
Salah satu daerah yang paling sibuk saat musim ini adalah Desa Karang Asih, yang berada di Kecamatan Cikarang Utara. Wilayah ini dikenal luas sebagai pusat pengepulan kulit kurban yang sudah berjalan turun-temurun. Volume yang terkumpul pun fantastis. Dalam satu hari, jumlah kulit yang berhasil dikumpulkan bisa mencapai ribuan lembar, bahkan menyentuh angka lima ton lebih untuk kulit sapi saja.
Harga beli kulit sangat tergantung pada jenis dan kualitasnya. Kulit sapi biasanya dibanderol antara Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram, sementara kulit kambing yang bagus bisa dihargai hingga Rp35.000 per lembar. Untuk kulit domba, pasarnya berada di kisaran Rp15.000 per lembar.
Kulit-kulit tersebut tidak hanya dikumpulkan, tetapi juga diberi perlakuan awal agar tidak cepat rusak, seperti dilumuri garam kasar untuk mencegah pembusukan dan menjaga aroma tetap netral. Setelahnya, kulit-kulit itu dikirim ke berbagai daerah seperti Garut dan Bandung, yang dikenal sebagai sentra kerajinan berbasis kulit. Di tangan para pengrajin, bahan mentah ini akan diolah menjadi beragam produk bernilai jual tinggi, seperti tas kulit, dompet, hingga sepatu handmade.
Kegiatan musiman ini bukan hanya mendatangkan pemasukan bagi pengepul, tetapi juga mendukung rantai industri kreatif di Jawa Barat yang mengandalkan bahan kulit lokal. Idul Adha pun membawa berkah ekonomi lebih luas dari sekadar penjualan hewan kurban.*