INFO CIKARANG – Belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan video viral dugaan pemerasan terhadap sepasang suporter Persib yang menonton pertandingan Persija vs Persib di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Banyak spekulasi beredar, namun kini telah ada klarifikasi resmi terkait kejadian tersebut.
Dari klarifikasi yang beredar di Sosmed X dengan nama akun boysfromeast912, pasangan suporter Persib ini memang benar-benar Bobotoh dan mendapatkan tiket VIP Barat secara resmi melalui aplikasi.
1. Insiden pertama terjadi setelah gol pertama Persib. Saat itu, salah satu dari mereka sedikit bereaksi spontan. Hal ini memicu seseorang dalam video mendatangi mereka dan menanyakan identitas. Setelah menunjukkan KTP, masalah dianggap selesai, dan orang tersebut kembali ke tribun.
2. Insiden kedua terjadi setelah gol kedua Persib. Kali ini, mereka tidak bereaksi sama sekali, tetapi orang yang sama kembali mendekati mereka dan hanya bertanya, “Lu Viking, ya?”. Tidak ada perampasan atau tindakan kekerasan dalam momen tersebut.
Dugaan Pemerasan Terjadi Saat Keluar Stadion
Menurut klarifikasi lebih lanjut, kejadian pemerasan sebenarnya terjadi setelah pertandingan selesai saat korban hendak keluar dari tribun.
1. Mereka dihadang oleh seseorang yang mengenakan lanyard bertuliskan KORLAP.
2. Korban diminta untuk menunggu hingga full-time sebelum akhirnya dimintai uang Rp1 juta dengan ancaman, “Lu mending bagi duit atau mobil lu ancur.”
3. Karena tidak memiliki uang sejumlah itu, korban akhirnya memberikan Rp500 ribu dan HP-nya kepada pelaku.
4. Korban perempuan sempat disundut rokok di jidat tetapi tidak mengalami kekerasan lain.
Korban Trauma, Diharapkan Tak Ada Kasus Serupa
Akibat kejadian ini, korban perempuan mengalami trauma dan ketakutan untuk kembali menonton pertandingan di stadion.
Klarifikasi ini diharapkan bisa meluruskan informasi yang simpang siur serta menjadi pelajaran agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di dunia sepakbola Indonesia. Seperti kata pesan yang disampaikan di akhir klarifikasi:
“LEBIH BAIK BERSAUDARA DARIPADA MATI SIA-SIA. Jangan sampai ada ibu yang menangis lagi karena sepakbola.”*