
INFO CIKARANG– Lebaran di Bekasi bukan hanya soal kumpul keluarga dan makan ketupat. Di sini, ada perayaan budaya yang meriah, yaitu Lebaran Bekasi. Festival ini menjadi ajang unjuk kekayaan tradisi dan kesenian yang menyatukan warga dari berbagai latar belakang.
Salah satu tradisi utama dalam Lebaran Bekasi adalah nyorog. Tradisi ini dilakukan dengan saling berbagi makanan kepada tetangga, kerabat, atau orang terdekat. Dari opor ayam, ketupat, hingga kue basah, semuanya dibagikan dengan penuh kehangatan.
“Nyorog menjadi tradisi atau budaya masyarakat Bekasi yang kita perkenalkan kepada masyarakat agar tetap lestari,” ujar Iman Nugraha, Kepala Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bekasi.
Nyorog bukan hanya soal berbagi makanan, tapi juga simbol gotong royong dan mempererat tali silaturahmi antar warga.
Lebaran Bekasi, Festival yang Sarat Kesenian dan Keberagaman
Selain tradisi nyorog, Lebaran Bekasi juga diramaikan dengan pawai keberagaman antar kecamatan. Ratusan peserta turut serta dalam festival ini, membawa berbagai makanan dan hasil bumi sebagai bentuk kebersamaan.
Yang tak kalah menarik, ada juga pertunjukan kesenian khas Bekasi seperti:
1. Atraksi Palang Pintu, yang memadukan silat dan pantun
2. Tari Kembang Bekasi, tarian khas daerah
3. Ujungan, seni bela diri tradisional yang unik
Tak hanya itu, Lebaran Bekasi juga menjadi ajang unjuk keberagaman budaya. Tarian khas dari berbagai daerah di Indonesia seperti Tari Piring dari Minang dan Tari Teruna Jaya dari Bali turut ditampilkan. Ini menjadi bukti bahwa Kabupaten Bekasi adalah rumah bagi berbagai etnis, suku, dan budaya yang hidup berdampingan dalam harmoni.
Lebaran Bekasi bukan sekadar festival tahunan, tetapi juga bentuk nyata bagaimana warga menjaga tradisi lokal. Dengan mempertahankan budaya seperti nyorog dan kesenian daerah, warga Bekasi turut melestarikan warisan leluhur sekaligus menguatkan kebersamaan.*