INFO CIKARANG– Kasus perundungan kembali mencoreng dunia pendidikan. Seorang siswa kelas 10 SMK Negeri 1 Cikarang Barat berinisial AAI (16) menjadi korban kekerasan fisik oleh belasan kakak kelasnya pada Selasa (2/9/2025) saat jam istirahat.
Kejadian bermula ketika AAI dipaksa berjongkok dengan wajah menengadah di lapangan belakang sekolah, lalu dipukul secara bergiliran oleh lebih dari 10 siswa kelas 12. Akibat penganiayaan itu, korban mengalami patah rahang kiri dan sobekan di rongga mulut, sehingga harus menjalani operasi bedah mulut.
Ayah korban, Indra Prahasta (41), menuturkan kondisi anaknya masih sangat lemah. “Sekarang dia hanya bisa makan lewat selang. Berat badannya turun drastis, sering mual dan muntah kalau dipaksa bicara,” ujarnya.
Mirisnya, perundungan ini dipicu aturan tidak tertulis di kalangan siswa kelas 12, yakni larangan bagi siswa baru memasuki kelas jurusan lain atau berfoto bersama siswi lintas jurusan.
Keluarga korban kini harus menanggung biaya pengobatan sendiri, mulai dari operasi, perawatan, hingga kebutuhan nutrisi khusus. Indra juga menyayangkan sikap sekolah yang dianggap tidak kooperatif dan cenderung menutupi kasus.
Merasa tidak mendapat keadilan, keluarga akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Cikarang Barat pada Kamis (4/9/2025).*
