
INFO CIKARANG – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menegaskan terkait larangan study tour untuk SMA/SMK di wilayahnya. Dalam sebuah video yang diunggah di Instagram resminya, Dedi menyatakan bahwa study tour, kunjungan ilmiah, hingga kunjungan industri dilarang jika membebani keuangan orang tua siswa.
“Saya tegaskan kembali ya yang kami larang itu adalah kegiatan-kegiatan study tour, kunjungan ilmiah, kunjungan industri, study industri, apapun namanya yang didalamnya melakukan pembebanan pada orang tua siswa,” ujar Dedi dalam unggahannya pada Selasa (25/2/2025).
Keputusan ini langsung menuai beragam respons dari berbagai pihak, terutama pelaku usaha di sektor pariwisata.
Alasan Larangan Study Tour
Menurut Dedi, ada dua alasan utama di balik larangan ini:
1. Beban Finansial Orang Tua
Selama ini, biaya study tour selalu ditanggung sepenuhnya oleh orang tua siswa, bahkan tak jarang mereka harus berutang untuk membiayainya.
“Banyak orang tua siswa yang orang tuanya tidak dalam posisi punya kemampuan keuangan harus utang ke sana ke mari yang berakibat pada beban ekonomi hidupnya makin berat,” ujar Dedi.
2. Keamanan Siswa
Dedi juga menyoroti kasus kecelakaan study tour SMK di Depok yang menyebabkan 11 siswa meninggal. Ia tak ingin tragedi serupa terjadi lagi.
Dia menegaskan bahwa kejadian tersebut menjadi pelajaran penting bagi kita semua agar tidak mengulangi peristiwa yang sama.
Bahkan, di hari pertamanya menjabat sebagai Gubernur Jabar, Dedi mencopot Kepala Sekolah SMAN 6 Depok karena tetap nekat mengadakan study tour ke luar provinsi.*