MTQH ke-57 Kabupaten Bekasi Dibuka Meriah dengan Helaran Budaya
- account_circle Info Cikarang
- calendar_month Sen, 17 Nov 2025
- comment 0 komentar

MTQH ke-57 Kabupaten Bekasi Dibuka Meriah dengan Helaran Budaya./ Foto: Arif Tiarno / Newsroom Diskominfosantik
INFO CIKARANG – Perhelatan akbar tahunan Musabaqah Tilawatil Quran dan Hadits (MTQH) ke-57 Tingkat Kabupaten Bekasi resmi dimulai hari ini, Senin (17/11/2025), dengan pembukaan yang penuh warna melalui Pawai Ta’aruf dan Helaran Budaya. Acara yang digelar dari Tugu Golok hingga Gedung Swatantra Wibawa Mukti ini menjadi simbol kekompakan masyarakat dalam memadukan nilai religius dengan kekayaan budaya lokal.
Pawai Ta’aruf tahun ini mengusung tema “Ngajaga Warisan, Ngarumat Budaya, Ngarak Rakyat Bekasi”, yang mencerminkan komitmen kuat pemerintah daerah dan masyarakat untuk melestarikan warisan budaya sekaligus memperkuat identitas lokal. Berbagai kesenian tradisional, ikon budaya daerah, dan kreativitas komunitas seni tampil memukau, menghidupkan jalanan Bekasi dengan warna, irama, dan semangat kebersamaan.
“Ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah momentum untuk menegaskan bahwa budaya lokal bukan sekadar hiasan, tapi jati diri kita sebagai masyarakat Bekasi,” ujar Asisten Daerah I Kabupaten Bekasi, Hudaya, yang membuka acara secara resmi.
Meski di tengah kondisi anggaran daerah yang menuntut efisiensi, pelaksanaan MTQH ke-57 tetap berjalan sesuai rencana. Dikutip dari laman resmi Pemkab Bekasi, Hudaya menegaskan bahwa penyesuaian dilakukan tanpa mengurangi esensi pembinaan qori dan qoriah.
“Alhamdulillah, meski kita banyak melakukan efisiensi, hal-hal pokok tetap kita laksanakan. MTQH tetap berjalan, meski lebih sederhana. Kita gunakan fasilitas yang ada di Pemda, tanpa panggung besar di tiap kecamatan. Tapi kualitas pembinaan harus tetap terjaga,” katanya.
Ia menambahkan, seluruh kecamatan tetap mengirimkan kontingen, meski jumlah peserta disesuaikan dengan kesiapan masing-masing wilayah.
Kemeriahan Helaran Budaya tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor. Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Bekasi turut berperan aktif, mengirimkan heleran budaya yang memperkaya tampilan pawai.
“Kita berkolaborasi dengan dinas lain yang bisa berpartisipasi. Dengan keterbatasan anggaran, kita justru lebih kreatif dalam menggali potensi lokal,” ujar Hudaya.
Hudaya menegaskan bahwa penyelenggaraan MTQH ke depan harus terus memperkuat pembinaan qori dan qoriah, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten.
“Pembinaannya tidak boleh berhenti. Sekalipun seremonial mungkin dikurangi, namun kualitas pembinaan harus tetap berjalan. Kita ingin generasi muda Bekasi tidak hanya pandai membaca Al-Quran, tapi juga memahami dan mengamalkannya,” tegasnya.
- Penulis: Info Cikarang


Saat ini belum ada komentar