Curhat Warganet soal Pelayanan RS Hosana Lippo Cikarang, Anak Demam Tinggi Tanpa Tindakan dan Diancam Debt Collector
- account_circle Info Cikarang
- calendar_month Sen, 1 Des 2025
- comment 0 komentar

Curhat Warganet soal Pelayanan RS Hosana Lippo Cikarang. Foto: istimewa
Seorang ibu mengunggah curhatannya terkait pengalaman traumatis saat membawa anaknya yang demam tinggi ke RS Hosana Lippo Cikarang pada 27 November 2025. Ia mengaku sempat dijanjikan bahwa asuransi Mandiri InHealth-nya bisa digunakan untuk rawat inap, namun ternyata tidak berlaku di rumah sakit tersebut. Yang lebih menyakitkan, pihak rumah sakit tetap menagih biaya cek lab yang awalnya dikatakan dokter bisa diambil dari biaya rawat inap. Bahkan, ibu tersebut diancam akan dilaporkan ke debt collector jika tidak segera menyelesaikan tagihan.
Awalnya, ibu tersebut datang ke rumah sakit sekitar pukul 10.40 WIB setelah anaknya, berusia 19 bulan, bangun dari tidur. Saat tiba, ia bertanya kepada staf administrasi apakah asuransi Mandiri InHealth-nya bisa digunakan. Staf yang melayaninya hanya melihat foto kartu asuransi berwarna gold di ponsel dan menyatakan bahwa kalau ini rawat inap bisa, kalau rawat jalan tidak ter-cover.
Karena anaknya demam tinggi, dokter menyarankan rawat inap dan menyatakan bahwa pemeriksaan lab dan rontgen akan masuk dalam biaya rawat inap. Namun, setelah melewati proses panjang termasuk turun ke lantai 1 untuk pengambilan darah yang membuat anaknya menangis dan lemas, pihak rumah sakit baru memberi tahu bahwa asuransi gold Mandiri InHealth tidak berlaku di RS Hosana. Hanya asuransi berwarna silver dan blue yang bekerja sama dengan rumah sakit tersebut.
Dari jam 10.40 sampai jam 1 siang, saya nunggu, anak demam tinggi, lemes, tidak ada tindakan apa-apa selain ambil darah, tulis ibu tersebut sambil menangis. Ia juga mengungkapkan kekecewaannya karena staf administrasi awal tidak mengecek nomor asuransi, hanya melihat warna kartu.
Setelah menyadari ada kesalahan informasi, staf akhirnya mengakui kesalahan. Namun, karena tidak ada solusi cepat dan anaknya semakin lemas, ibu tersebut memilih keluar dari rumah sakit dan langsung memesan ojek online menuju RS Siloam.
Yang mengejutkan, pihak rumah sakit tetap menagih biaya cek lab yang sebelumnya dikatakan dokter akan masuk dalam biaya rawat inap. Bahkan, ibu tersebut mengungkapkan bahwa ia diancam akan dilaporkan ke debt collector jika tidak segera menyelesaikan tagihan tersebut meskipun ia sama sekali tidak menerima perawatan atau obat apapun selain pengambilan darah.
“Saya nangis tanpa babibu langsung keluar dari rumah sakit itu”, tulisnya.
Kisah ini menjadi sorotan warganet dan mengingatkan pentingnya verifikasi cakupan asuransi sebelum memutuskan berobat, serta perlunya rumah sakit memberikan informasi yang jelas, akurat, dan bertanggung jawab sejak awal terutama saat menangani pasien anak dengan kondisi darurat.
- Penulis: Info Cikarang


Saat ini belum ada komentar