KOTA BEKASI– Dalam upaya melestarikan warisan budaya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi berencana menjadikan sejarah Bekasi sebagai muatan lokal (mulok) di sekolah-sekolah. Langkah ini dilakukan untuk memperkenalkan sejarah dan budaya Bekasi sejak usia dini kepada para pelajar.
Kepala Disparbud Kota Bekasi, Arif Maulana, mengungkapkan bahwa rencana ini akan segera dibahas bersama Dinas Pendidikan Kota Bekasi. Harapannya, kebijakan ini dapat segera diterapkan agar generasi muda lebih mengenal akar sejarah daerah mereka.
“Kami ingin sejarah Bekasi masuk sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah. Dalam waktu dekat, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk merealisasikan rencana ini,” ungkap Arif kepada wartawan, Senin (25/11/2024).
Melibatkan Pelajar Secara Langsung
Selain teori di kelas, siswa juga akan diajak untuk melihat langsung peninggalan dan situs sejarah di Kota Bekasi. Saat ini, Disparbud tengah melakukan inventarisasi peninggalan sejarah, baik berupa benda bersejarah maupun lokasi yang memiliki nilai historis.
“Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti sejarah Bekasi. Ini tidak hanya untuk pelestarian tetapi juga agar lebih mudah dikenalkan kepada pelajar,” tambah Arif.
Budaya dan Seni Bekasi Juga Jadi Sorotan
Tak hanya sejarah, pelajar juga akan dikenalkan dengan budaya dan seni khas Bekasi, mulai dari tarian tradisional hingga berbagai kesenian lain yang mencerminkan identitas lokal.
“Kami memiliki kekayaan budaya yang harus dipertahankan. Kesenian asli Bekasi ini nantinya juga akan menjadi bagian dari pembelajaran siswa,” ujar Arif mengakhiri pembicaraan.
Manfaat Langkah Ini untuk Generasi Muda
Pengenalan sejarah dan budaya lokal di sekolah memiliki berbagai manfaat, seperti:
1. Meningkatkan rasa bangga akan daerah asal.
2. Membangun karakter generasi muda berbasis nilai-nilai budaya.
3. Melestarikan warisan budaya lokal agar tidak punah di tengah modernisasi.