INFO CIKARANG – Pasca Lebaran 2025, kondisi inflasi di Kabupaten Bekasi tetap stabil dan terkendali. Walau sempat ada kenaikan harga menjelang Ramadan dan Idulfitri, nyatanya kondisi ini nggak bikin gejolak besar secara makro. Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan bahwa semua tetap dalam kontrol berkat pemantauan harga yang dilakukan secara harian.
Kepala Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Bekasi, Muhamad Ridwan, bilang kalau Indeks Harga Konsumen (IHK) dari Februari sampai awal April ini masih aman. “Kalau IHK di bawah 2,5 persen, itu masuk kategori stabil,” ujarnya di ruang kerjanya, Rabu (9/4/2025).
Beberapa komoditas seperti cabai dan beras memang sempat naik, tapi rata-rata hanya sekitar 1 persen. Dan itu masih dianggap wajar, apalagi menjelang hari besar keagamaan.
Secara keseluruhan, IHK masih terkendali. Komoditas yang sempat menyumbang inflasi antara lain emas perhiasan, wortel, vitamin, bensin, bayam, air kemasan, hingga ayam bakar dan pepaya. Di sisi lain, beberapa barang malah menyumbang deflasi, seperti tarif listrik, cabai merah dan rawit, daging ayam, telur ayam, tomat, hingga buah naga dan apel.
Menariknya, meski Kabupaten Bekasi bukan wilayah yang menghitung inflasi secara langsung (non-IHK), pemantauan tetap dilakukan lewat Indeks Perkembangan Harga (IPH). Data IPH ini dikumpulkan harian oleh Dinas Perdagangan lewat sistem SP2KP dan dihitung oleh BPS.
Selama Februari 2025, IPH Kabupaten Bekasi tercatat:
Minggu pertama: +1,74 persen
Minggu kedua: -2,30 persen
Minggu ketiga: -2,64 persen
Minggu keempat: -1,33 persen
Secara pemeringkatan se-Jawa Barat, Bekasi menempati posisi ke-13, di bawah Karawang dan di atas Bandung Barat.
Pemerintah optimis, dengan inflasi yang stabil dan daya beli masyarakat yang terjaga, kondisi ekonomi Kabupaten Bekasi pasca Lebaran tetap kondusif. Upaya pengendalian harga ini menjadi bagian penting menjaga ketahanan ekonomi lokal secara berkelanjutan.*