INFO CIKARANG – Krisis air bersih saat ini tengah dirasakan oleh ribuan warga Kabupaten Bekasi yang tinggal di wilayah Tambun Selatan sejak Rabu, 7 Mei 2025. Hal ini disebabkan oleh kerusakan jaringan pipa milik PDAM Tirta Bhagasasi yang terjadi saat pelaksanaan proyek normalisasi di aliran Sungai Kali Baru.
Aktivitas alat berat berupa beko yang digunakan untuk membongkar bangunan liar di bantaran sungai secara tidak sengaja merusak saluran air utama yang mengalir ke Perumahan Mangun Jaya Indah 2.
Akibatnya, lebih dari 1.000 kepala keluarga (KK) atau sekitar 2.000 jiwa kehilangan akses terhadap air bersih selama beberapa hari terakhir. Dampaknya langsung terasa dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari urusan mandi hingga kebutuhan memasak dan mencuci.
Ketua RT setempat, Joko Abimanyu, menyampaikan bahwa distribusi air dari PDAM terhenti total setelah pipa mengalami kerusakan. Ia berharap perbaikan bisa dilakukan secepatnya karena warga sudah sangat kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.
Joko menyampaikan bahwa setidaknya ada 2,000 warga yang diperkirakan terdampak lantaran suplai air sama sekali tidak mengalir.
Di media sosial, keluhan pun bermunculan dari berbagai wilayah, termasuk Babelan yang mengalami masalah serupa. Beberapa warganet mengungkapkan kondisi sulitnya air bahkan membuat mereka terpaksa menunggu hujan turun untuk sekadar bisa mandi.
“Babelan udah 3 hari air mati, sekali nyala kecil banget,” katanya.
“Mau mandi nunggu ujan dulu nih,” tulis netizen lainnya.
Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak PDAM terkait jadwal perbaikan. Kondisi ini menunjukkan perlunya sistem pengawasan ketat terhadap proyek konstruksi yang berdekatan dengan infrastruktur publik.***