INFO CIKARANG – Fenomena mencolok tengah terjadi di Kota Bekasi. Sejumlah warga terlihat berbondong-bondong mengantri di kawasan dekat Stasiun Bekasi Timur, tepatnya di Jalan Juanda. Para warga ini mendatangi lokasi pendaftaran salah satu aplikasi yang bernama World App, di mana mereka akan menerima imbalan uang jika memenuhi syarat dengan menyerahkan data biometrik berupa scan retina mata.
Informasi yang beredar di media sosial X menunjukkan bahwa imbalan yang dijanjikan oleh World App mencapai ratusan ribu per orang. Tak hanya anak muda, para ibu rumah tangga dan pengemudi ojek online pun turut mengantre demi mendapatkan insentif tersebut. Namun, di balik iming-iming itu, tersembunyi risiko besar terhadap keamanan data pribadi.
World App, yang terafiliasi dengan platform kripto Worldcoin, ternyata bukanlah layanan yang bebas dari kontroversi. Layanan ini telah dihentikan operasinya di sejumlah negara seperti Jerman, Prancis, Korea Selatan, dan Jepang sejak 2024 karena masalah privasi dan perlindungan data pribadi.
Menanggapi kekhawatiran publik, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) akhirnya membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) Worldcoin dan WorldID di Indonesia. Investigasi menunjukkan bahwa salah satu mitra lokal Worldcoin, PT Terang Bulan Abadi, belum terdaftar secara resmi sebagai penyelenggara layanan digital sesuai regulasi.
Dirjen Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, menegaskan bahwa penggunaan identitas badan hukum lain, dalam hal ini PT Sandina Abadi Nusantara, untuk menjalankan layanan digital tanpa izin resmi merupakan pelanggaran serius terhadap UU dan PP yang berlaku.
“Ketidakpatuhan terhadap kewajiban pendaftaran dan penggunaan identitas badan hukum lain untuk menjalankan layanan digital merupakan pelanggaran serius,” kata dia.
Kemkomdigi mengajak masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan imbalan finansial yang ditawarkan layanan digital yang tidak sah. Masyarakat juga diminta melaporkan jika menemukan aktivitas serupa yang berpotensi membahayakan data pribadi.
Seiring berkembangnya teknologi digital, kesadaran akan pentingnya perlindungan data pribadi menjadi sangat krusial. Menjual data biometrik seperti retina bukan hal sepele. Sekali bocor, informasi ini tidak bisa diganti layaknya password atau KTP.*